• STRUKTUR ORGANISASI TAHUN 2017

    PUSKESMAS KECAMATAN JATINEGARA.

  • JADWAL DAN JENIS LAYANAN

    PUSKESMAS KECAMATAN JATINEGARA.

  • CAPACITY BUILDING HOTEL LORIN SENTUL 2017

    PUSKESMAS KECAMATAN JATINEGARA.

  • PELATIHAN SECURITY

    PUSKESMAS KECAMATAN JATINEGARA.

  • SOSIALISASI IMUNISASI CAMPAK RUBELLA

    PUSKESMAS KECAMATAN JATINEGARA.

Monday, July 6, 2015

Buka Bersama "Mempererat Tali Silaturahmi"

“Bukber yuuk…..”begitu kata yang kadang terdengar ketika Bulan Ramadhan. Yups Bukber ini merupakan kependekan dari kata Buka Puasa Bersama dimana sering dilakukan baik komunitas, organisasi, teman, reuni sekolah, kampus, kantor  atau bahkan lingkungan kampung ketika bulan puasa. Yah…Sebuah istilah kebersamaan terkait cara menikmati berbuka puasa yang dilakukan dengan penuh makna ini.

Buka puasa bersama tentu mempunyai beragam maksud dan tujuan.  Tujuan utama buka puasa bersama secara umum biasanya untuk merajut kembali tali silaturohim, keakraban maupun kekerabatan. Meskipun bisa jadi setiap hari sudah bertatap muka akan tetapi momen buka puasa merupakan momen yang sangat emosional  dimana biasanya diselingi dengan canda dan tawa.  Terlebih bila buka puasa bersama ini dikemas dalam suasana reuni entah sekolah ataupun kampus.  Tentu suasana lepas rindu dan lepas kangen akan sangat begitu terasa.
Namun hal berbeda ketika buka puasa mempunya misi sosial dengan mengambil setting tempat-tempat diatas tentu dimaksudkan untuk berbagi rezeki, tali asih, sedekah serta sedikit membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang lain. Dalam buka puasa bersama memang tidak ada acara baku akan tetapi biasanya diselingi dengan acara siraman rohani, tilawah . Dan yang tidak terlupakan adalah acara inti berupa makan berbuka puasa yang dilakukan secara serempak alias bersama-sama. Hidangan pembuka yakni takjil biasanya berupa kurma atau hal-hal lain yang manis sedangkan hidangan intinya bisa berupa nasi kotak ataupun prasmanan yang tentu disantap berbarengan dalam suasana yang ceria.
Buka puasa bersama tidak hanya terbatas pada nilai silaturohim maupun berbagi saja. Namun pasti banyak sekali makna yang tersembunyi terkait acara yang berlangsung pada waktu Bulan Ramadhan dimana hal ini hanya berlangsung setahun sekali saja. Apapun bentuk dan cara kita berbuka bersama yang jelas niatan ikhlas jangan sampai terlupa









Ramadhan Momen Tepat Berhenti Merokok

Tidak terasa Ramadhan sudah memasuki minggu ketiga, sudah lewat pula "masa-masa cemas" yang seringkali menghantui alam bawah sadar kita mengenai perubahan kondisi serta pola makan. Bersyukurlah bagi kita yang sudah dengan penuh niat dan tujuan yang baik masih bisa menjalani bulan puasa dengan baik dan tenang serta menyenangkan. Sebagai seorang perokok yang masuk kategori perokok berat, baru hari ini saya merasakan perubahan yang cukup signifikan. Kondisi ini saya sadari ketika bangun tidur merasakan kepala saya terasa lebih ringan, tenggorokan lebih sejuk dan dada yang lebih "plong". Mungkin keadaan saya diatas tidak terjadi kepada semua orang, namun saya sangat berharap bahwa kondisi demikian dirasakan juga oleh orang lain, terutama yang suka merokok. Sebenarnya kondisi ini merupakan sebuah kondisi yang seringkali saya rasakan sebelumnya, namun baru kali ini bisa dirasakan dalam waktu yang relatif lama, selain itu saya pun bisa mengingat perubahan tersebut dalam periode yang relatif lama pula. Ramadhan : Momen Tepat Berhenti Merokok Saya mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya menyebabkan perubahan tersebut, dan akhirnya jawaban saya adalah ROKOK. Semenjak menjalani puasa dari hari pertama, intensitas merokok saya merosot tajam. Sebelum puasa, saya bisa menghabiskan maksimal 2 bungkus rokok,..kini kebiasaan tersebut menurun drastis. 3-4 batang merupakan jumlah batang rokok maksimal yang saya konsumi. Di minggu pertama memang saya tidak menyadari perubahan tersebut, namun ternyata memasuki minggu ketiga ini saya mengetahui manfaat dan berkah dari "berhenti" merokok tersebut. Kenapa "berhenti"? Sebab saya tidak sepenuhnya berhenti, hanya mengurangi saja. Sudah sejak lama saya ingin berhenti merokok, namun godaan tersebut sangat besar. Baru beberapa jam "berhenti" saja rasanya tidak sanggup, dan dalam kondisi seperti itulah saya akan mencari apa yang saya inginkan, yaitu rokok. Dengan adanya bulan Ramadhan ini, saya merasa sangat bersyukur karena bisa mendapatkan kondisi kesehatan yang lebih baik. Hirupan nafas, detak jantung, kondisi tenggorokan dan keadaan kepala yang lebih nyaman merupakan efek positif yang akan saya jadikan motivasi untuk berhenti merokok secara perlahan.