• STRUKTUR ORGANISASI TAHUN 2017

    PUSKESMAS KECAMATAN JATINEGARA.

  • JADWAL DAN JENIS LAYANAN

    PUSKESMAS KECAMATAN JATINEGARA.

  • CAPACITY BUILDING HOTEL LORIN SENTUL 2017

    PUSKESMAS KECAMATAN JATINEGARA.

  • PELATIHAN SECURITY

    PUSKESMAS KECAMATAN JATINEGARA.

  • SOSIALISASI IMUNISASI CAMPAK RUBELLA

    PUSKESMAS KECAMATAN JATINEGARA.

Thursday, July 20, 2017

KEDATANGAN TAMU DARI BBPK "PELATIHAN TOT MANAJEMEN PUSKESMAS"


















Monday, July 17, 2017

MENGKAMPANYEKAN POLA HIDUP SEHAT MELALUI GERMAS

Mengkampanyekan Pola Hidup Sehat

Men Sana In Corpore Sano


Begitu kata pujangga Romawi Kuno, Decimus Iunius Juvenalis dalam Satire X yang ditulis sekitar abad kedua Masehi. Ungkapan ini kemudian menjadi demikian populer sebagai slogan di masyarakat kita terutama untuk mengajak masyarakat berolahraga, demi menjaga kesehatan tubuh. Artinya sendiri kurang lebih sebagai berikut: Didalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat.
Saya sendiri telah mengenal istilah men sana in corpore sano ini sejak duduk dibangku sekolah dasar, sekitar periode awal tahun 90-an. Saat itu pemerintah sedang getol mengkampanyekan olahraga bagi masyarakat, salah satunya melalui ajakan rutin senam pagi. Kalau kamu seumuran dengan saya, pastilah tahu tentang SKJ tahun 1988 (Senam Kesehatan Jasmani) yang menjadi panduan dalam melakukan senam pagi rutin.
Saya masih ingat, setiap Jum’at pagi sebelum dilaksanakan kegiatan belajar, semua murid dan guru bersama-sama melakukan senam secara rutin. Saking seriusnya pemerintah orde baru dalam mengkampanyekan olahraga dan hidup sehat, SKJ 1988 kemudian dirubah dengan beberapa versi gerakan baru sesuai dengan tahun revisiannya, termasuk juga sering diadakan lomba senam SKJ antar sekolah, RT, RW dan kelurahan. Dan saya, yang emang suka rada lemot menghapal gerakan senam jadi sedikit rada-rada kesusahan juga.
Memori akan SKJ ini menyeruak kembali saat saya mengikuti Temu Blogger Kesehatan 2017 dengan Tema “Urang Bandung Dukung Germas” yang diadakan Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI di Savoy Homman, Bandung pada tanggal 21 April 2017 lalu. Saat itu, tepat pukul 10 pagi tiba-tiba saja panitia acara menghentikan sejenak rangkaian acara demi melaksanakan peregangan dan senam bersama. Kami kemudian diajak untuk berolahraga mengikuti gerakan senam yang dipandu sebuah video senam dari Kemenkes RI. Katanya, disana mah sudah rutin dilaksanakan setiap hari senam peregangan ini.
Kalau mau tahu bagaimana gerakan-gerakan senam peregangan versi Kemenkes RI ini, silahkan cek videonya berikut ini :
                                                                                    Video Senam Peregangan Versi Kemenkes RI (Sumber: Channel Youtube Black Box)
Btw, mungkin kamu bertanya apa it Germas? Germas sendiri adalah akronim dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, yaitu Suatu tindakan yangsistematis dan terencana  yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan  berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup..
 Salah satu fenomena yang terjadi di dunia saat ini adalah adanya pergeseran jenis penyakit yang menyebabkan kematian. Jika dulu penyakit menular merupakan jenis penyakit yang paling banyak diidap masyarakat, kini catatan pelayanan kesehatan menunjukkan masyarakat cenderung banyak menderita jenis penyakit tidak menular. Tak tanggung-tanggung, angka penderita penyakit tidak menular mencapai 57% dari total kasus yang diidap masyarakat. Hal ini ditengarai terjadi akibat perubahan pola hidup masyarakat, pola hidup yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik dan kebiasaan makan yang tidak baik merupakan penyebab hal tersebut.
Transisi Epidemologi Saat Ini (Sumber: Kemkes.go.id)
Transisi Epidemologi Saat Ini (Sumber: Kemkes.go.id)
Apa saja jenis penyakit tidak menular yang banyak diidap masyarakat kita? ini dia : obesitas, jantung, stroke, gangguan pencernaan, kanker paru, gangguan pencernaan dan kerusakan organ. Penyakit-penyakit inilah yang kemudian menjadi trend penyebab kematian masyarakat kita.
Pada titik ini, saya cuma nyengir kuda. Iya, biarpun saya sudah dicekoki jargon men sana in corcore sano sejak usia ingusan, tetap saja ternyata gak berbekas. Soal pola hidup yang berantakan, yaa saya mengakui mungkin saya salah satunya. Mungkin kamu juga? Ayo cek dulu apakah salah satu pola hidup berikut juga berlaku di hidup kamu?
Jarang aktifitas fisik? iya,… kerjaan saya banyakan duduk berkutat dibelakang meja, weekend saya memilih  tiduran dan malas-malasan. Jarang mengkonsumsi buah dan sayur? Mungkin saja,… saya termasuk fans berat gehu, bala-bala dan kicimpring dan goreng-gorengan lainnya yang minim sayuran…. Suka junkfood? Noted!... Minum minuman bersoda? Iya juga,… ini termasuk minuman favorit kalau saya makan fried chicken di gerai yang juga menjual CD penyanyi idola. He he he…
Mungkin hal positif yang bisa saya banggakan adalah saya gak minum alkohol dan tidak merokok. Selebihnya? Kalau melihat dari ceklist diatas, hmmm… masih jauhhhh dari pola hidup sehat.
Menyadari pola hidup tak sehat sebagaimana yang terjadi pada saya, kamu dan jutaan warga Indonesia lainnya inilah yang kemudian mendorong Kementerian Kesehatan RI menggalakkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) ini. Kalau masyarakat sudah melaksanakan GERMAS ini, harapannya nanti akan bermuara pada kesehatan warga yang terjaga, masyarakat yang produktif, dan lingkungan hidup yang bersih yang pada akhirnya akan mewujudkan masyarakat sehat, termasuk berkurangnya penderita penyakit tidak menular ini. Ujung-ujungnya beban biaya unutk berobat akan semakin berkurang.
Nah, mengingat peran blogger yang sering eksis di dunia sosial media, baik melalui tulisannya di blog, maupun status-statusnya di facebook, kicauan di twitter dan postingan foto Instagaram, Kemenkes RI kemudian menggandeng para blogger untuk bersinergi dalam menyebar dukungan GERMAS ini melalui dunia maya.
Acara germas di Taman Margasatwa Ragunan
Lalu, Siapa saja yang dapat berpartisipasi melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ? tentu saja Seluruh lapisan masyarakat harus terlibat dalam Germas Hidup Sehat, mulai dari Individu, keluarga dan masyarakat mempraktekkan pola hidup sehat sehari-hari. Kemudian, Akademisi (universitas), dunia usaha (Swasta), organisasi masyarakat (Karang Taruna, PKK, dsb), organisasi profesi menggerakkan institusi dan organisasi masing-masing agar anggotanya berperilaku sehat.
Nah, dalam gerakan ini paling penting juga peranan Pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menyiapkan sarana dan prasarana seperti : kurikulum pendidikan Usaha Kesehatan Sekolah, fasilitas olah raga, sayur dan buah, ikan, fasilitas kesehatan, transportasi, Kawasan Tanpa Rokok (KTR), taman untuk beraktivitas warga, dukungan iklan layanan masyarakat, car free day, air bersih, uji emisi kendaraan bermotor, keamanan pangan, pengawasan terhadap iklan yang berdampak buruk terhadap kesehatan (rokok, makanan tinggi Gula, Garam, Lemak) dsb.
Btw, apa saja sih aktifitas yang bisa dikategorikan sebagai GERMAS? Pada prinsipnya sih tentu saja kebalikan dari ceklist pola hidup tidak sehat sebagaimana saya tulis diatas. Kemenkes RI sendiri merumuskannya dalam 7 hal, sebagai berikut : 1. Melakukan aktivitas fisik; 2.Mengonsumsi sayur dan buah; 3. Tidak merokok; 4. Tidak mengonsumsi alkohol; 5. Memeriksa kesehatan secara rutin; 6. Membersihkan lingkungan; dan 7. Menggunakan jamban.
Bagimana implementasi dari 7 poin GERMAS diatas? wah, rasanya kalau ditulis disini butuh ribuan kata untuk menjabarkannya, hehehe… saya sih menyarankan kamu untuk intip timeline akun twitternya kemenkes RI (@KemenkesRI). Disana banyak informasi praktis soal GERMAS ini dalam bentuk infografis, sehingga bisa memudahkan kita memahami bagaimana pola hidup sehat itu. Buruan cek gihhhh…

Contoh Infografis Panduan aktifitas GERMAS (sumber: @kemenkesRI)

Contoh Infografis Panduan aktifitas GERMAS (sumber: @kemenkesRI)
Tentu saja merubah kebiasaan atau pola hidup tidak sehat yang terlanjur banyak dianut oleh sebagian masyarakat kita bukanlah hal yang mudah. Perlu waktu dan konsistensi dalam mendorong gerakan GERMAS ini agar tersosialisasikan secara meluas di masyarakat. Tentu saja, yang terpenting adalah bagaimana ajakan GERMAS ini bisa diterima dan kemudian diimplementasikan oleh masyarakat.
Tunggu, kalau kamu bertanya bagaimana Impact-nya ikut acara GERMAS ini bagi saya? Well,… setidaknya kini setiap hari minggu saya sudah mulai berolahraga pagi lho. Kini saya sudah mulai rutin mengkonsumsi buah dan sayur. Tapi terus terang masih saja nge-fans sama gehu dan bala-bala. Hehehe… kan kata Tantri KOTAK juga bilang: pelan-pelan saja….
Kamu sendiri bagaimana?

GERMAS DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN "15 JULI 2017